Pernah mendengar kata deposit atau deposito?. Mana yang lebih anda sukai?. Keduanya sebenarnya beda-beda tipis hanya beda pemaknaan saja.
Deposit dalam geologi adalah akumulasi alami mineral, atau batuan yang dibawa oleh media air, gletser, atau angin. Endapan aluvial dibentuk oleh sungai dan gelombang.
Aliran air dapat membawa partikel pasir, tanah liat atau lumpur secara bertahap ke bagian dasar atau sisi sebuah sungai terutama pada daerah sungai yang sudah melebar dan mengalami perlambatan arus.
Akumulasi dari endapan sungai ini akan menunju ke arah muara dan jika syaratnya memungkinkan maka akan terbentu delta.
Bahan-bahan yang cenderng berat seperti batu, kerikil akan terendapkan di bagian atas sungai sedangkan material yang lebih ringan seperti pasir dan lumpur akan terbawa hingga ke hilir dan muara.
Deposit juga terbentuk di wilayah perairan laut, danau atau di tempat cekungan yang bisa mengendapkan pasir, lumpur dan bahan lainnya. Batuan sedimen terbentuk dari konsolidasi material-material angkut tersebut.
Presipitasi kimia yang berasal dari air akan menghasilkan beberapa formasi seperti garam, gipsum dan stalaktit /stalagmit di wilayah kapur.
Bukit Loess |
Gletser di daerah pegunungan luas seperti Alpen juga menghasilkan beberapa deposit. Pergerakan es dari hulu akan mengahancurkan batuan di sekitarnya dan terangkut hingga ke hilir. Contoh fenomena deposit gletser adalah Moraine dan Esker.
Deposit yang terakhir adalah berasal dari angin yang menghasilkan beberapa fenomena seperti gumuk pasir (sand dune) yang ada di padang pasir atau pinggir pantai. Gumuk pasir dibentuk oleh pasir yang terakumulasi di satu titik akibat angin.
Di beberapa tempat, gumuk pair dapat mencapai ketinggin 200 meter seperit di Gurun Sahara.
Ketika lapisan pasir halus terbawa angin dan mengendap di satu lokasi maka akan menghasilkan Loess hingga mencapai ketebalan ratusan meter dan itu adalah sumber pertanian. Banyak tanah pertanian yang kaya di Amerika dan Eropa berasal dari akumulasi Loess.
Gambar: disini