Sungai atau river merupakan salah satu fenomena alami yang banyak tersebar di permukaan bumi.
Genesa sungai bermacam-macam ada tipe sungai gletser, sungai musiman, sungai permanen dan lainnya.
Namun kali ini saya akan bahas tentang perbedaan karakter sungai bagian hulu dan hilir. Memang beda ya pak?. Beda banget dan kamu harus memahaminya.
Sungai itu pada dasarnya berhulu di pegunungan dan bersumber dari mata air lalu turun menuruni lereng hingga sampai ke dataran rendah dan menuju laut pada akhirnya.
Nah sungai di hulu dan hilir ini punya ciri khas masing-masing. Kita lihat ya satu persatu.
Sungai Bagian Hulu
1. Arus airnya deras
Ya, sungai di bagian hulu ini arus airnya sangat deras. Hal ini dipengaruhi oleh gravitasi dan ketinggian lokasi aliran sungai. Namanya hulu sungai, berarti ia di dataran tinggi dengan kemiringan curam. Ini mendorong laju air semakin cepat.
2. Banyak ditemukan jeram
Sungai di bagian hulu banyak ditemukan jeram-jeram atau bebatuan disekitarnya. Ini disebabkan oleh wilayah pegunungan yang banyak terdapat batuan vulkanik dan tereosi sehingga terangkut sungai. Kamu kalau pernah main arum jeram pasti akan menemukan bebatuan bukan?.
3. Erosi vertikal
Sungai di bagian hulu karena arusnya kuat maka tipe erosinya dominan adalah vertikal dibanding lateral. Jadi sungai di bagian hlu itu lebarnya lebih sempit namun erosi terjadi di dasar sungai.
4. Kadang ditemukan air terjun
Di hulu sungai kadangkala ditemukan air terjun karena daerah topografi pegunungan banyak terdapat zona patahan yang mengakibatkan aliran sungai terpotong sehingga muncullah air terjun.
1. Arusnya lebih rendah
Di daerah hilir, topografi mulai datar sehingga kecepatan air mulai menurun dibanding di hilir.
2. Banyak terbentuk meander dan oxbow lake
Di daerah hilir sungai banyak terbentuk meander dan oxbow lake. Sungai akan berkelok kelok dengan endapan pasir di tiap kelokan sungai.
3. Erosi dominan lateral
Jika di hulu erosi lebih ke dalam maka di hilir erosi sungai dominan adalah lateral. Hal ini menyebabkan lebar sungai semakin panjang.
4. Banyak endapan lumpur halus
Erosi yang kuat di hulu mengikis bebatuan dan dasar sungai dan tebing sungai. Hasil pengikisan ini terangkut dan mengendap di hilir. Kecepatan air yang rendah membuat sedimen dari hulu tidak bergerak dan mengendap di suatu titik di bagian hilir.
Gambar: disini