Mineral adalah salah satu bahan anorganik hasil bentukkan alam yang punya persenyawaan tetap.
Ada banyak sekali mineral di bumi ini dan punya ciri yang bermacam-macam.
Kamu tentu pernah mendengar istilah kalsit, feldspar, carbon, olivin, fluor dan lainnya bukan?.
Semua itu adalah contoh dari mineral alami. Lalu bagaimana mineral bisa terbentuk di permukaan bumi ini?.
Pada umumnya mineral terbentuk melalui 4 cara yaitu terbentuk dari larutan-larutan, dari magma, karena sublimasi, dan metamorfosis (Isbandi, 1986).
a. Terbentuk dari larutan-larutan.
- Air yang di dalamnya mengandung larutan tertentu jika terjadi penguapan, maka larutan tersebut akan ditinggalkan dan terbentuklan mineral. Air yang mengandung larutan halit jika mengalami penguapan akan menghasikan mineral halit.
- Terbentuk dari pelepasan gas sebagai pelarut. Air hujan yang mengandung CO2 akan mudah melarutkan batuan kapur CaCO3. Jika CO2 dalam larutan tersebut kemudian menguap, maka larutan CaCO3 akan diendapkan kembali. Contohnya adalah terbentuknya stalagtit dan stalagmid di gua-gua kapur. Endapan travertin juga terbentuk melalui proses yang sama.
- Penurunan suhu dan tekanan. Air yang terbentuk . Oleh proses intrusi (air magmatis) terperangkap dalam lapisan kerak bumi dengan tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Jika kemudian terjadi pendinginan atau tekanannya berkurang, maka mineral-mineral yang larut di dalamnya akan diendapkan. Mineral ini disebut mineral hidrotermal.
- Interaksi larutan-larutan. Dua atau lebih larutan jika bertemu akan menyebabkan terjadinya endapan. Contoh larutan CaSo4 bila bertemu BaSO3 yang mudah larut akan menghasilkan mineral barit (BaSO4).
- Interaksi larutan dengan bahan padat. Larutan yang mengandung ZnSo4, bila melalui daerah kapur akanmenghasilkan terbentuknya mineral smithsonit dan anhidrit atau gibs.
- Interaksi gas-gas dengan larutan. Air yang mengandung H2S akanmemberikan endapan sulfida-sulfida jika berhubungan dengan larutan di daerah tambang yang mengandung Zn, Cu, Fe, dan lain-lain.
- Pengeruh aktivitas organisme dalam larutan. Moluska, crikoida menyerap CaCO3 dari air laut dan mengeluarkannya lagi dalam bentuk badan-badan pelindungnya dalam bentuk aragonit dan kalsit. Radiolaria , diatome dan spons mengeluarkan bahan silisium dan membentuk diatome, batu api, kalsedon dan lain-lain.
b. Terbentuk dari magma.
Magma dapat membentuk mineral-mineral primer, antara lain mineral-mineral bijh seperti magnetit, ilmenit, chromit, pyrrotit, chalcopyrit dan lain-lain.
c. Terbentuk melalui sublimasi.
Terbentuknya mineral melalui kristalisasi langsung dari uap atau gas dan juga sebagai hasil dari interaksi antar gas atau antara gas dengan batuan. Sebagai contoh adalah terbentuknya mineral belerang di lubang kepundan. Hematit juga bisa terbentuk di lubang kepundan sebagai hasil interaksi antara ferriclorida dan uap air.
d. Terbentuk melalui metamorfosis.
Metamorfisis kontak dapat membentuk mineral-mineral, misalnya wolastonit, visuvianit dan epidot pada umumnya terbentuk kalau batuan kapur yang tidak murni mengalami metamorfosis karena persinggungan dengan magma.
Sumber: Modul PPG Geografi
Ada banyak sekali mineral di bumi ini dan punya ciri yang bermacam-macam.
Kamu tentu pernah mendengar istilah kalsit, feldspar, carbon, olivin, fluor dan lainnya bukan?.
Semua itu adalah contoh dari mineral alami. Lalu bagaimana mineral bisa terbentuk di permukaan bumi ini?.
Pada umumnya mineral terbentuk melalui 4 cara yaitu terbentuk dari larutan-larutan, dari magma, karena sublimasi, dan metamorfosis (Isbandi, 1986).
a. Terbentuk dari larutan-larutan.
- Air yang di dalamnya mengandung larutan tertentu jika terjadi penguapan, maka larutan tersebut akan ditinggalkan dan terbentuklan mineral. Air yang mengandung larutan halit jika mengalami penguapan akan menghasikan mineral halit.
- Terbentuk dari pelepasan gas sebagai pelarut. Air hujan yang mengandung CO2 akan mudah melarutkan batuan kapur CaCO3. Jika CO2 dalam larutan tersebut kemudian menguap, maka larutan CaCO3 akan diendapkan kembali. Contohnya adalah terbentuknya stalagtit dan stalagmid di gua-gua kapur. Endapan travertin juga terbentuk melalui proses yang sama.
- Penurunan suhu dan tekanan. Air yang terbentuk . Oleh proses intrusi (air magmatis) terperangkap dalam lapisan kerak bumi dengan tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Jika kemudian terjadi pendinginan atau tekanannya berkurang, maka mineral-mineral yang larut di dalamnya akan diendapkan. Mineral ini disebut mineral hidrotermal.
- Interaksi larutan-larutan. Dua atau lebih larutan jika bertemu akan menyebabkan terjadinya endapan. Contoh larutan CaSo4 bila bertemu BaSO3 yang mudah larut akan menghasilkan mineral barit (BaSO4).
- Interaksi larutan dengan bahan padat. Larutan yang mengandung ZnSo4, bila melalui daerah kapur akanmenghasilkan terbentuknya mineral smithsonit dan anhidrit atau gibs.
- Interaksi gas-gas dengan larutan. Air yang mengandung H2S akanmemberikan endapan sulfida-sulfida jika berhubungan dengan larutan di daerah tambang yang mengandung Zn, Cu, Fe, dan lain-lain.
- Pengeruh aktivitas organisme dalam larutan. Moluska, crikoida menyerap CaCO3 dari air laut dan mengeluarkannya lagi dalam bentuk badan-badan pelindungnya dalam bentuk aragonit dan kalsit. Radiolaria , diatome dan spons mengeluarkan bahan silisium dan membentuk diatome, batu api, kalsedon dan lain-lain.
Mineral olivin berwarna hijau |
b. Terbentuk dari magma.
Magma dapat membentuk mineral-mineral primer, antara lain mineral-mineral bijh seperti magnetit, ilmenit, chromit, pyrrotit, chalcopyrit dan lain-lain.
c. Terbentuk melalui sublimasi.
Terbentuknya mineral melalui kristalisasi langsung dari uap atau gas dan juga sebagai hasil dari interaksi antar gas atau antara gas dengan batuan. Sebagai contoh adalah terbentuknya mineral belerang di lubang kepundan. Hematit juga bisa terbentuk di lubang kepundan sebagai hasil interaksi antara ferriclorida dan uap air.
d. Terbentuk melalui metamorfosis.
Metamorfisis kontak dapat membentuk mineral-mineral, misalnya wolastonit, visuvianit dan epidot pada umumnya terbentuk kalau batuan kapur yang tidak murni mengalami metamorfosis karena persinggungan dengan magma.
Sumber: Modul PPG Geografi