Paralaks Bintang, Aberasi Cahaya dan Gerak Presesi - Geograph88

Paralaks Bintang, Aberasi Cahaya dan Gerak Presesi

Paralaks Bintang, Aberasi Cahaya dan Gerak Presesi
Jika anda pecinta dunia astronomi maka tentunya sudah familiar dengan istilah yang ditulis pada judul postingan. 

Di kesempatan ini saya akan membagikan sedikit ulasan mengenai istilah paralaks bintang, aberasi cahaya dan gerak presesi. 

Ketiga istilah tersebut merupakan bagian dari dinamika Planet Bumi kita di alam semesta khususnya bukti bahwa Bumi melakukan revolusi bumi 
1. Paralaks Bintang
Jika kamu memandang bintang di langit maka akan tampaklah bintang-bintang seakan-akan bergeser pula membentuk lingkaran pada bola langit. 

Tentu saja sudut yang dibentuk oleh garis-garis antara bintang itu dengan proyeksinya pada bola langit sangatlah kecil karena jaraknya sangat besar antara bumi dan bintang tersebut. 

Paralaks bintang adalah sudut yang diapit garis penghubung dari bintang ke kedua ujung jari-jari lintasan bumi. Mungkin orang awam mengira paralaks bintang itu cukup besar namun sebenarnya besar paralaks bintang yang paling besar adalah 0,76'' atau 76 per seribu detik busur.

Itulah paralaks bintang terkecil yaitu Alpha Centauri dalam Rasi Centaurus yang jaraknya 4,3 tahun cahaya. Jadi Alpha Centauri adalah bintang terdekat dengan Bumi.

 Selain Alpha Centauri, bintang lainnya memiliki jarak yang besar sekali dan tidak mungkin dilihat dengan mata telanjang kecuali dengan teleskop bintang modern.



2. Aberasi Cahaya
Ingatlah ketika kamu naik kendaraan atau kereta api yang sedang berhenti di sebuah stasiun kemudian turunlah hujan tetapi tidak ada angin. Kamu tutup jendela kaca maka tampaklah air hujan jatuh tegak lurus dari atas. 

Kemudian perlahan-lahan kereta bergerak dan semakin cepat maka kamu akan menemukan air hujan akan jatuh tidak tegak lurus lagi melainkan miring. Penyimpangan atau aberasi air hujan yang jatuh tersebut disebabkan oleh kereta api yang berjalan.

Peneropong bintang menggunakan teleskop mengamati sebuah bintang, sementara itu cahaya bintang menempuh perjalanan menuju tabung teleskop dan teleskop  turut bergeser dengan bumi yang berevolusi sehingga cahaya itu tidak jatuh pada titik yang semestinya melainkan menyimpang atau sesat ke belakang. 

Jadi aberasi cahaya  dapat diartikan sebagai perbandingan antara kecepatan revolusi dengan kecepatan rambat cahaya di udara yang besarnya 1/10.000 (kecepatan revolusi = 30 km per detik berbanding dengan kecepatan rambat cahaya di udara = 300.000 km/detik).



3. Gerak Presesi
Sebelum membicarakan mengenai gerak presesi marilah kita lihat sebuah gasing yang berputar. Dalam keadaan hampir berhenti sambil berputar, gasing akan bergoyang-goyang sehingga sumbu rotasi gasing itu dalam keadaan miring pada bidang tempatnya berputar. 

Jadi PRESESI adalah:goyangan sumbu bumi mengelilingi sumbu ekliptika dengan arah positif dalam periode 26.000 tahun.

Akibat presesi itu, arah kemiringan sumbu bumi mengalami perubahan pula, walaupun perubahan itu tidak akan terasa dalam waktu 10 tahun. 

Tentu saja kemiringan bidang ekuator terhadap bidang ekliptika juga mengalami perubahan, sehingga titik aries tidak akan tetap pada kedudukannya. 

Jika pada tahun 1950 letak titik aries tepat pada rasi aries (itulah sebabnya dinamakan demikian), sekarang aries sudah mendekati rasi pisces dan 13.000 tahun lagi titik aries akan sampai ke rasi libra setelah berturut-turut melalui pisces, aquarius, capriconus, sagitarius dan scorpio (arah positif pula)

Jadi akibat presesi itu adalah:
1. perubahan letak kutub langit
2. perubahan letak titik aries

dalam pasal 10.6. dibicarakan bahwa matahari menjalani peredaran tahunan semu dengan arah negatif dalam waktu 1 tahun, yaitu dari titik aries sampai titik aries lagi.

Oleh karena titik aries bergerak dengan arah positif akibat presesi maka bergeser 1/26.000 x 360 derajat ke arah positif, mengertilah kita, bahwa matahari dari musim semi sampai musim semi berikutnya belumlah menempuh satu lingkaran penuh menjalani ekliptika.

Matahari menempuh lingkaran penuh ekliptika (360 derajat) jika matahari bertolak dari sebuah bintang sejati sampai bintang sejati itu lagi.

Waktu yang diperlukan matahari dalam peredaran semu tahunannya mengelilingi bumi dari sebuah bintang sejati sampai bintang sejati itu lagi disebut satu tahun siderik lamanya: 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik (sidus=bintang).

Waktu yang diperlukan matahari dalam peredaran semu tahunannya mengelilingi bumi dari titik aries sampai titik aries lagi, disebut satu tahun tropik/matahari lamanya : 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik.




Sumber dan Gambar:
disini
disini
disini
close