Karakteristik Jenis-Jenis Batuan - Geograph88

Karakteristik Jenis-Jenis Batuan

Karakteristik Jenis-Jenis Batuan
Postingan kali ini akan berbicara tentang materi geologi lagi yaitu seputar batuan. 

Secara genesa batuan terbagi menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. 

Pastinya banyak sekali batuan di sekeliling kita namun kita sendiri tidak mengetahui nama dan karakteristik batuan tersebut. 

Berikut ini sedikit deskripsi tentang batuan-batuan yang umum dijumpai di permukaan bumi.

Baca juga:

BATUAN BEKU (Batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan magma)
1. Basalt (Basalt)
Batuan beku basa berwarna gelap (hitam), berbutir halus dan mengandug banyak mineral plagioklas dan piroksen, kandungan silika (SiO2) rendah sekitar 45-50%. Basalt terbentuk dari larutan magma yang menerobos hingga mencapai permukaan bumi berbentuk lava yang kemudian membeku dengan cepat.


2. Gabro (Gabbro)
Batuan beku berbutir kasar, komposi mineralnya sama dengan yang dikandung oleh Basal. Batuan ini berasal dari magma yang pembekuannya relatif lambat dan berada jauh di dalam permukaan bumi (plutonik) dibanding pembekuan basal. Akibatnya butiran mineralnya lebih besar.


3. Granit (Granite)
Disbeut batuan beku asam berbutir kasar. Mineral pembentuknya berwarna terang (kuarsa ortoklas) dan proses pembekuannya lambat dan jauh dari permukaan bumi. 


4. Andesit (Andesite)
Batuan beku berwarna abu-abu gelap yang terbentuk sebagai lava menyerupai basalt. Andesit dapat dibedakan dengan basalt dengan adanya mineral-mineral yang lebih kasar seperti plagioklas, homblenda dan biotit.


5. Diabas (Diabase)
Batuan beku berwarna abu-abu dan berbutir sedang. Mineral piroksen dan plagioklas berbentuk seperti jarum yang saling bersilangan. Diabas terbentuk dari magma yang menerobos hingga dekat permukaan bumi.


6. Dasit (Dacite)
Batuan beku berwarna abu-abu terang dicirikan dengan mineral plagioklas berbutir kasar dan terbentuk jauh di dalam bumi.


BATUAN SEDIMEN (Batuan yang terbentuk oleh proses pengendapan mineral dan partikel-partikel batuan dan umunya memiliki struktur berlapis-lapis)
1. Rijang (Chert)
DIsebut sebagai batuan sedimen laut dalam. Batuan ini terbentuk dari proses pengendapan yang terjadi pada dasar samudera. Fosil renik Radiolaria yang dijumpai dalam batu rijang di daerah Karangsambung Kebumen menunjukkan umur 85 juta tahun hingga 140 juta tahun.


2. Konglomerat (Conglomerate)
Batuan sedimen klastik yang tersusun oleh fragmen mineral dan butiran batuan berbentuk membulat berukuran kerikil (lebih besar dari 2 mm). Fragmen-fragmen ini diikat oleh masa dasar batu pasir.


3. Batupasir (Sandstone)
Batuan sedimen klastik yang didalamnya terdapat butiran berukuran pasir (umumnya butiran berukuran hingga 2 mm).


4. Batugamping Numulites (Numulites Limestone)
Batuan sedimen bioklastik yang dipenuhi oleh fosil Foraminifera Nummulites. Fosil Foraminifera Nummulites memberi petunjuk bahwa batuan ini diendapkan di laut dangkal dan berumur hingga 55 juta tahun lalu.

5. Batugamping merah (Kalsilutite)
Batuan ini terbentuk di dasar laut dimana batugamping masih bisa terbentuk. Di daerah Karangsambung, batugamping merah berselang-seling dengan batu rijang.


6. Kalkarenit (Calcarenit)
Merupakan jenis batugamping klastik yang berukuran butir menyerupai ukuran butir batupasir. Batuan ini terbentuk di lingkungan laut. Butiran berukuran pasir bisa berupa mineral kuarsa di dalam masa dasar karbonat.


BATUAN METAMORF (Batuan yang terbentuk dari batuan asal yang dipengaruhi oleh tekanan dan suhu)
1. Kuarsit (Quartzite)
Batuan metamorf yang tersusun oleh mineral kuarsa (SiO2) berwarna putih terang. Kuarsit terbentuk dari metamorfosa batuan pasir kuarsa.


2. Serpentin (Serpentinite)
Batuan metamorf yang merupakan ubahan dari batuan ultrabasa misalnya dunite penyusun kerak samudera. Serpentinite memiliki warna kehijauan yang ornamental.


3. Sekis Mika (Mica Schist)
Batuan metamorf berwarna putih keperakan karena hadirnya mineral mika. Umumnya kepingan mika berukuran lebih  dari 1 mm saling berangkai membentuk bidang-bidang yang saling sejajar (schistosity).


4. Filit (Phylite)
Batuan metamorf hasil dari metamorfik regional berbutir halus dan merupakan ubahan dari batulempung. Filit berwarna hitam keperakan yang berasal dari mineral klorit, muskovit dan serisit membentuk bidang saling sejajar.


5. Marmer
Batuan metamorf yang masif (tidak berfoliasi) berwarna terang dan biasanya sangat keras. Marmer merupakan ubahan dari batugamping.


6. Gneis (Gneiss)
Batuan metamorf berbutir kasar dan memerlihatkan adanya struktur "perlapisan"  karena hasil pemisahan mineral berwarna gelap dan mineral terang.

 
Sumber dan gambar:
LIPI KARANGASAMBUNG 
close