April 2013 - Geograph88
Apa itu Sirkulasi Atmosfer

Apa itu Sirkulasi Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Atmosfer tidaklah diam akan tetapi memiliki sirkulasi atau gerakan yang disebut sirkulasi atmosfer. 

Sirkulasi atmosfer adalah suatu pola gerakan angin dan tekanan  dalam skala besar yang tetap  sepanjang tahun atau bersifat musiman. 

Sirkulasi ini terjadi akibat adanya perbedaan intensitas radiasi matahari, tekanan dan kelembaban di daerah lintang tinggi dengan daerah lintang rendah. 

Sirkulasi atmosfer

Sudut rotasi bumi yang miring 23,5 derajat mengakibatkan intensitas penyinaran di daerah tropis, subtropis dan kutub menjadi berbeda sehingga menyebabkan perbedaan suhu dan tekanan di sekitar daerah tersebut, akibatnya terjadi pergerakan/sirkulasi udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. 

Selain itu rotasi bumi mengakibatkan terciptanya gaya corriolis yang mengakibatkan pembelokan arah angin di atmosfer. Pola sirkulasi atmosfer ini memengaruhi terhadap keadaan cuaca dan iklim di bumi.

Sirkulasi atmosfer global
Sirkulasi atmosfer ini menyebabkan di daerah tertentu terjadi pertemuan antara udara dingin dan udara panas sehingga sering menimbulkan gejala cuaca ekstrem seperti badai, tornado dan lainnya. 

Daerah pertemuan antara udara panas dengan udara dingin dinamakan front.


Jadi beruntunglah Indonesia berada di wilayah tropis yang masuk wilayah doldrum atau tenang atau Daerah Konvergensi Antar Tropik. 

Daerah doldrum ini adalah pusat tekanan rendah sehingga tidak memungkinkan angin-angin siklon untuk tumbuh. Angin siklon akan dibelokan oleh efek coriolis saat mencapai ekuator.



Referensi:

Gambar: disini, disini
Peta Sinoptik dan Simbol Meteorologi

Peta Sinoptik dan Simbol Meteorologi

Apa itu peta sinoptik?. Secara sederhana artinya adalah peta cuaca. 

Peta sinoptik berisikan simbol-simbol cuaca yang menggambarkan keadaan atmosfer pada daerah yang bersangkutan. 

Simbol tersebut mewakili keadaan angin, tekanan, suhu dan lain sebagainya yang berkaitan dengan unsur cuaca. 

Berdasarkan World Meteorological Organization (WMO) peta sinoptik dapat memuat lebih dari 20 simbol di dalamnya, seperti pada gambar dibawah ini.
http://qualimetrics.com/wp-content/uploads/weather-map-symbols-863x1024.jpg

Dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan tentang simbol meteorologi yang paling sederhana dan bisanya terdapat di soal olimpiade kebumian. Simbol meteorologi ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu surface station model (stasiun permukaan) dan upper air model (udara atas). Kita bahas yang model stasiun permukaan dulu yang sudah disederhanakan. 

Surface station model 
http://www.toiki.or.id/2010/04/simbol-meteorologi-surface-dan-upper.html
Penjelasan Simbol atmosfer di atas adalah:
A. Tutupan awan. 
Menunjukkan berapa bagian langit yang tertutup awan. Pada gambar di atas tutupan awan adalah 6/8. Berikut keterangan selengkapanya mengenai simbol tutupan awan. Biasanya pecahan yang digunakan adalah per 8.

http://www.australianweathernews.com/images/wxcode2.gif
B. Tekanan udara
Angka ini menunjukkan simbol tekanan udara di atas daerah tersebut. Pada gambar diatas tekanan udara adalah 979, 8 mb. Cara membaca kode tekanan udara adalah sebagai berikut
  1. jika angka dimulai dengan angka kecil (0,1,2,3,4,5,6) maka tambahkan angka 10 di depan angka simbol, lalu tambahkan koma di depan digit terakhir, Misal pada simbol tertulis 124, berarti tekanan udara adalah 1012,4 mb.
  2. jika angka dimulai dengan huruf besar (7,8,9) maka tambahkan angka 9 di depan angka simbol tadi, lalu tambahkan koma di depan digit terakhir. Misalkan seperti simbol diatas 798, berarti tekanan udara adalah 979,8 mb.
C. Temperatur udara


Pada simbol ini menujukkan temperatur udara adalah 20 derajat C. Kalau angkanya tinggi sekali misal 50 bisa jadi satuan yang digunakan adalah Farenheit. Jadi harus hati-hati membacanya. 

D. Visibilitas
Simbol ini menunjukkan jarak pandang normal mata manusia. Pada gambar diatas menunjukkan 20 m.

E. Keadaan cuaca saat ini
Simbol ini menunjukkan keadaan cuaca terkini. Pada gambar di atas menunjukkan keadaan cuaca moderat. Simbol lainnya silahkan lihat disini

F. Titik Embun
Simbol ini menunjukkan temperatur titik embun. Pada simbol diatas menunjukkan 14 derajat C. Cermati simbol angkanya bisa jadi dalam Farenheit.

G. Angin
Arah batang menunjukkan arah datangnya angin. Batang pendek/panjang menandakan kecepatan angin. Pada gambar diatas arah angin dari tenggara dan kecepatannya adalah 15 knot. Cara membaca kecepatan angin dapat dilihat pada simbol dibawah ini.

http://www.scalloway.org.uk/images/knots.gif

Batang kecil = 5 knots
Batang panjang = 10 knot
Bendera = 50  knot

Sekian dulu penjelasan mengenai peta sinoptik sederhana, nanti dilanjutkan lagi untuk model kedua. Semoga bermanfaat. 
Longshore Current dan Rip Current

Longshore Current dan Rip Current

Arus laut merupakan pergerakan air secara vertikal maupun horizontal yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti angin, salinitas, perbedaan densitas dan lainnya. 

Kali ini saya akan mengulas sedikit mengenai arus laut yang bernama Longshore current dan Rip current.

Longshore Current adalah arus laut yang arahnya sejajar dengan garis pantai. Arus ini dapat membentuk garis pantai menjadi berkelok-kelok. 

Longshore current terjadi diantara daerah gelombang pecah dan garis pantai, dimana saat gelombang datang membentuk sudut miring dengan garis pantai pecah maka terjadi longshore current akibat gradien momentum flux di daerah surf zone. 

Arus sejajar pantai mempunyai kecepatan yang relatif kecil rata-rata 0,3 m/det, meskipun anus sejajar pantai ini umumnya mempunyai kecepatan rendah. 

Tetapi sangat mempengaruhi proses-proses litoral transport karena bergerak sepanjang pantai dalam waktu yang lama dan terus menerus selama ada gelombang, sehingga mampu memindahkan sedimen untuk itu perlu dibahas kecepatan arus sejajar pantai sebagai penggeraknya.



Rip Current adalah arus yang arah gerakannya tegak lurus dengan garis pantai. Arus ini berawal dari gelombang yang datang dari arah laut menuju pantai. 

Setelah sampai di pantai arus tersebut kemudian akan menemukan jalan kembali ke arah laut. Arus ini biasanya sering terjadi di daerah sempit seperti di pantai yang terdapat gosong pasir tau dermaga. 

Rip Current sangat berbahaya karena dapat menyeret wisatawan ke tengah laut. Di Indonesia contoh pantai yang sering terdapat rip current adalah Pantai Parangtritis. 




Sumber dan Gambar: disini, disini, disini, disini
Bencana dan Mitigasinya

Bencana dan Mitigasinya

Bencana (Disaster) merupakan suatu kata yang tak asing didengar oleh masyarakat. 

Menurut UU no 24 tahun 2007 bencana dapat didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat  yang disebabkan oleh faktor alam/non alam ataupun manusia yang menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
http://razient.com/wp-content/uploads/2012/07/disaster.jpg

Berdasarkan sumber penyebabnya bencana dapat dikategorikan menjadi
1.Bencana  alam adalah segala jenis bencana yang sumber, perilaku, dan faktor penyebab atau pengaruhnya berasal dari alam, seperti : banjir, tanah longsor, gempabumi, erupsi gunungapi, kekeringan, angin ribut dan tsunami.

2.Bencana non alam adalah  adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian  peristiwa  nonalam  yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.

3.Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.

Bagaimana proses mitigasi bencana?
Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Tujuan dari mitigasi bencana adalah :
a. memberikan    perlindungan kepada masyarakat   dari ancaman bencana;   
b. menyelaraskan  peraturan perundang-undangan  yang sudah ada; 
c. menjamin    terselenggaranya  penanggulangan  bencana secara terencana,  terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh; 
d. menghargai budaya lokal; 
e. membangun partisipasi dan kemitraan publik  serta swasta; 
f. mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan; dan 
g. menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Mitigasi bencana terbagi menjadi 3 tahapan yaitu
1. pra bencana
2. tanggap darurat
3. pasca bencana


 Prabencana


Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahapan prabencana meliputi:

a. dalam situasi tidak terjadi bencana; meliputi :

 1). perencanaan penanggulangan bencana; yang terdiri atas : pengenalan dan pengkajian ancaman bencana; pemahaman  tentang kerentanan masyarakat; analisis kemungkinan dampak bencana; pilihan tindakan pengurangan risiko bencana;penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak  bencana; dan alokasi tugas, kewenangan, dan sumber daya yang tersedia.

2). pengurangan risiko bencana; yang terdiri atas : pengenalan dan pemantauan risiko bencana;  perencanaan partisipatif penanggulangan bencana; pengembangan budaya sadar bencana;  peningkatan komitmen terhadap pelaku  penanggulangan bencana; dan  penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana. 
 3). pencegahan; yang terdiri atas : identifikasi dan pengenalan secara pasti terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana; kontrol terhadap penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam yang secara tiba-tiba dan/atau berangsur  berpotensi menjadi sumber bahaya bencana; pemantauan penggunaan teknologi yang secara tiba-tiba dan/atau berangsur berpotensi menjadi sumber ancaman atau bahaya bencana;   penataan ruang dan pengelolaan lingkungan hidup; dan penguatan ketahanan sosial masyarakat.     

 4). pemaduan dalam perencanaan pembangunan yang dilakukan dengan cara mencantumkan unsur-unsur rencana penanggulangan bencana ke dalam rencana pembangunan pusat dan daerah, dilakukan secara berkala dikoordinasikan oleh suatu Badan.

 5). analisis resiko bencana
 6).pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang dilakukan untuk mengurangi resiko bencana yang mencakup  pemberlakuan peraturan tentang penataan ruang, standar keselamatan, dan penerapan sanksi terhadap pelanggar. 
 7). pendidikan dan pelatihan; dan
 8). persyaratan standar teknis penanggulangan bencana.



b. dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana, meliputi : kesiapsiagaan, peringatan dini, dan mitigasi bencana.


Tanggap Darurat

Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat meliputi:

 a. pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya; untuk mengidentifikasi:  cakupan lokasi   bencana; jumlah korban; kerusakan prasarana dan sarana; gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta     pemerintahan; dan kemampuan sumber daya alam maupun buatan.
 b. penentuan status keadaan darurat bencana;

 c. penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana melalui upaya:  pencarian dan penyelamatan korban; pertolongan darurat; dan/atau evakuasi korban.

 d. pemenuhan kebutuhan dasar yang meliputi :  kebutuhan air bersih dan sanitasi; pangan; sandang; pelayanan kesehatan; pelayanan psikososial; dan  penampungan dan tempat hunian.

 e. perlindungan terhadap kelompok rentan yaitu dengan memberikan prioritas kepada kelompok rentan (bayi, balita, dan  anak-anak; ibu yang sedang mengandung atau menyusui; penyandang cacat; dan orang lanjut usia) berupa  penyelamatan, evakuasi, pengamanan, pelayanan kesehatan, dan psikososial.

 f. pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital, dilakukan dengan memperbaiki dan/atau mengganti kerusakan akibat bencana.



Pascabencana

Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap pascabencana meliputi:

a. rehabilitasi; melalui kegiatan: perbaikan lingkungan daerah bencana; perbaikan prasarana dan sarana umum; pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat; pemulihan sosial psikologis; pelayanan kesehatan; rekonsiliasi dan resolusi konflik; pemulihan sosial ekonomi budaya; pemulihan keamanan dan ketertiban; pemulihan fungsi pemerintahan; dan pemulihan fungsi pelayanan publik.

b. rekonstruksi, dilakukan melalui kegiatan pembangunan yang lebih baik, meliputi: pembangunan kembali prasarana dan sarana; pembangunan kembali sarana sosial masyarakat; pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat; penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan bencana; partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat; peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya; peningkatan fungsi pelayanan publik; dan peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.

Sumber:
Pusat Pendidikan Mitigasi Bencana Universitas Pendidikan Indonesia
Teori Keruangan Kota Harris dan Ullman (Multiple Nucleus Theory)

Teori Keruangan Kota Harris dan Ullman (Multiple Nucleus Theory)

Kota merupakan wilayah yang merupakan perwujudan aktivitas manusia di permukaan bumi. 

Setiap kota akan memiliki karakteristik keruangan masing-masing. Salah satu teori mengenai pola keruangan kota adalah teori Harris - Ullman pada tahun 1945. 

Harris - Ullman berpendapat bahwa pola keruangan kota diawali oleh suatu pusat kegiatan (Central District Bussines) yang dapat berupa kegiatan ekonomi, pendidikan, sosial atau lain sebagainya.

Baca juga:


Jadi yang memiliki pusat kegiatan buka hanya inti kota, daerah pinggiran yang terdapat suatu kegiatan pun dapat menjadi pusat daerah kegiatan. Teori ini juga disebut sebagai teori inti ganda. 

Pola keruangan kota ini tidak menunjukkan urutan-urutan yang teratur dikarenakan perkembangan kota dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu seperti sejarah, situs kota, keadaan geografis dan lain sebagainya. Gambar pola keruangan kota Harris - Ullman dapat dilihat pada gambar di bawah ini


Gambar: disini

UPDATE PROMO QUIPPER VIDEO 
Mau nilai pelajaran kamu semakin meningkat di sekolah hanya dengan belajar di rumah?. Yuk gabung Quipper, bimbel online yang paling keren di Indonesia saat ini. Hampir 1 juta siswa Indonesia telah menggunakan Quipper untuk membantu pengayaan belajar di rumah. Materinya lengkap banget 

1. Dapat materi SMP + SMA (IPA dan IPS) + UN + SBMPTN 
2. Ada ribuan video belajar keren dari tutor terbaik 
3. Bank soal dan intensif UN dan SBMPTN 
4. Tips dan Trik menjawab soal cepat 
5. Dan masih banyak lagi keunggulannya 

Yang lebih keren lagi, Quipper masih ada diskon harga lho dengan menggunakan kode diskon dari mitra resmi. Cek di whatsapp saya di bawah untuk dapatkan kode diskonnya. Sumber: Youtube Quipper 
https://api.whatsapp.com/send?phone=628977703302&text=Halo%20sir%20Saya%20Mau%20kode%20Quipper
Jenis Awan

Jenis Awan

Awan merupakan kumpulan titik air yang bersatu dan membentuk gumpalan-gumpalan di atmosfer. 

Proses pembentukan awan dinamakan kondensasi. Bentuk awan bermacam-macam ada yang seperti bulu domba, kain, kapas dan lain sebagainya. 

Kali ini akan dijelaskan mengenai penggolongan awan berdasarkan ketinggiannya. Berdasarkan ketinggiannya awan terbagi menjadi:

1. Awan rendah 
2. Awan menengah
3. Awan tinggi

Awan rendah adalah awan yang memiliki ketinggian kurang dari 2000 m. Awan kategori ini diantaranya
  • Stratocumulus, memiliki ciri letaknya rendah, bentuk seperti gelombang, bergumpal, tebal dan luas. 

  • Stratus, memiliki ciri awannya luas, ketinggian kurang dari 1000 m, lapisannya melebar,



  • Nimbostratus, memiliki ciri awannya tebal, bentuk tidak beraturan, berwarna putih, merupakan awan hujan ringan



Awan menengah adalah awan yang memiliki ketinggian antara 2000 - 6000 m. Awan menengah diantaranya adalah
  • Altocumulus, memiliki ciri awannya kecil dan banyak, berbentuk seperti bola, warnanya putih sampai kelabu.

  • Altostratus, memiliki ciri berwarna kelabu, berlapis-lapis dan bersifat luas.

Awan tinggi adalah awan yang memiliki ketinggian 6000 - 12000 m. Awan kategori ini diantaranya
  • Cirrus, memiilki ciri berbentuk seperti bulu ayam, tidak menimbulkan hujan, berukuran kecil, tidak tebal dan tidak padat.

  • Cirrostratus, memiliki ciri warnanya putih kelabu dan halus, bentuknya seperti anyaman yang tidak teratur
  • Cirrocumulus, memiliki ciri awannya terputus-putus, dipenuhi kristal es dan berbentuk seperti gerombolan domba.

Satu lagi awan yang sering menyebabkan badai disertai hujan petir adalah cumulonimbus. Awan ini dapat terbentuk vertikal ke atas hingga membentuk awan badai raksasa. 





Itulah kategori awan berdasarkan ketinggiannya. Jika disimpulkan dalam sebuah gambar kategori awan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Semoga bermanfaat.


Klasifikasi Awan

Jenis Pemanasan/Radiasi Matahari ke Permukaan Bumi

Jenis Pemanasan/Radiasi Matahari ke Permukaan Bumi

Matahari merupakan sumber panas utama planet bumi. Pancaran panas matahari masuk ke bumi melalui atmosfer kemudian sampai ke permukaan bumi. 

Panas yang dipancarkan matahari tidak sepenuhnya diterima oleh permukaan bumi, ada panas yang dipantulkan kembali oleh zat di atmosfer ke luar angkasa. 

Proses pemanasan permukaan bumi melalui beberapa cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. 

Baca juga:


Proses pemanasan secara langsung diantaranya melalui proses absorpsi, refleksi dan difusi.
Absorpsi adalah penyerapan panas matahari oleh unsur-unsur di atmosfer yang menyerap radiasi tersebut seperti oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen dan debu.
Refleksi adalah pemanasan matahari oleh udara/atmosfer kemudian dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air di atmosfer.
Difusi adalah proses penyebaran sinar/panas matahari ke segala arah oleh atmosfer. Sinar gelombang pendek warna biru merupakan gelombang yang dihamburkan paling baik oleh lapisan udara sehingga langit akan berwarna biru pada siang hari.


Proses pemanasan secara tidak langsung terjadi melalui beberapa proses juga  seperti konduksi, konveksi, adveksi dan turbulensi.
Konduksi adalah perambatan panas matahari pada lapisan udara bawah kemudian mengalirkannya ke lapisan udara di sekitarnya.

Konveksi adalah perambatan panas oleh gerakan udara secara vertikal.

Adveksi adalah perambatan panas oleh gerakan udara secara horizontal.



Turbulensi adalah perambatan panas oleh udara yang tidak teratur atau berputar-putar ke atas.


Gambar: disini

Mau pembahasan kunci KSN geografi tingkat kota/kabupaten?. Cek link dibawah ini:

Jangan lupa kunjungi chanel gurugeografi di youtube, subscribe ya!.
Angin Lembah dan Angin Gunung

Angin Lembah dan Angin Gunung

Angin adalah udara yang bergerak dari daerha bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Berikut adalah proses terjadinya angin gunung dan angin lembah:

Baca juga:

Angin gunung (mountain wind)
Angin gunung diawali ketika pada malam hari daerah puncak mengalami pendinginan lebih cepat akibat kehilangan radiasi. 

Dengan begitu puncak gunung memiliki tekanan lebih tinggi dibanding di lembah. Udara yang lebih dingin memiliki densitas (kerapatan) lebih besar dan akan mengalirkan udara ke arah lembah. 

Kejadian ini disebut juga arus katabatik. Angin gunung bisanya terjadi pada malam hari.
Angin gunung
Angin lembah 
Angin lembah dimulai ketika pada siang hari daerah puncak  mendapatkan penyinaran matahari lebih awal dibandingkan daerah lembah. 

Hal itu mengakibatkan suhu di daerah lembah lebih dingin dibandingkan suhu di daerah puncak gunung sehingga daerah lembah memiliki tekanan maksimum dan puncak gunung memiliki tekanan minimum maka angin bertiup dari lembah menuju puncak gunung. Arus seperti dinamakan arus anabatik. Baca juga: Menghitung kelembaban relatif udara

Angin lembah
Angin lembah dan gunung
Baca juga: 

Gambar: disini, disini
Faktor Pro Mortalitas dan Anti Mortalitas

Faktor Pro Mortalitas dan Anti Mortalitas

Kematian (mortalitas) merupakan salah satu faktor pertumbuhan penduduk. Tingkat mortalitas di setiap daerah/negera berbeda-beda tergantung beberapa faktor. 

Berikut adalah faktor pro mortalitas dan anti mortalitas. Pro mortalitas berarti mempercepat kematian penduduk sedangkan anti mortalitas berarti memperlambat angka kematian penduduk.  Baca juga: Pengertian pendekatan ekologi geografi

World Mortality Rate

Faktor Pro Mortalitas
  • Tingkat kesehatan yang masyarakat yang buruk
  • Fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang kurang memadai
  • Bencana alam
  • Adanya penyebaran penyakit menular/endemik
  • Rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan
  • Kecelakaan Lalu lintas
  • Fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang memadai
  • Tingkat kesejahteraan/pendapatan yang tinggi
  • Obat-obatan yang murah
  • Lingkungan yang bersih dan sehat
  • Adanya program-program penyuluhan kesehatan keluarga/masyarakat


Gambar: disini, disini

UPDATE QUIPPERIAN
Cape belajar di bimbel biasa?. Mau belajar tambahan tanpa ribet keluar rumah?. Yuk gabung Quipper Video sekarang juga. Quipper Video adalah bimbel online berbasis android dan laptop yang paling ngetop saat ini di Indonesia. 

Dengan sekali bayar aja, kamu bisa mendapatkan video-video pembelajaran materi lengkap dari SMP, SMA, UN hingga SBMPTN. Yang lebih keren lagi, Quipper masih ada diskon harga lho dengan menggunakan kode diskon dari mitra resmi. Cek di whatsapp saya di bawah untuk dapatkan kode diskonnya. Sumber: Youtube Quipper 
DISKON QUIPPER TERBARU
close